Alergi

Alergi merupakan suatu respons yang dilakukan sistem kekebalan terhadap suatu makanan, zat yang terhirup, inhalan, atau zat kimia tertentu. secara sederhana, reaksi alergi merupakan respon sistem kekebalan yang diperkuat secara tidak tepat atau buruk terhadap sesuatu yang tidak membahayakan. pada umumnya, reaksi alergi dapat berbentuk rasa sakit kepala atau kelelahan, bersin-bersi
n, mata berair dan hidung tersumbat. reaksi alergi yang lebih hebat, seperti reaksi alergi terhadap kacang, ikan, dan sengatan serangga tertentu dikenal dengan sebutan anafilaksis (anaphylaxis) dan ditandai oleh pembengkakan jaringan dan ketidakmampuan untuk bernapas.

Epinefrin, yakni suatu hormon yang secara alami dihasilkan oleh kelenjar adrenalin dapat disuntikkan untuk melawan reaksi alergi tersebut. orang yang menderita alergi hebat sebaiknya membawa pena epinefrin sebagai persiapan jika secara tidak sengaja terpapar pada penyebab alergi (alergen). Bisa juga menggunakan buah mahoni *kata dosen saya*

Sistem kekebalan manusia dapat disamakan dengan sebuah balatentara yg terdiri dari banyak divisi yang berbeda yang bekerja di bawah arahan suatu komando pusat. seperti tentara, sistem kekebalan membutuhkan intellegensi yang baik. sistem kekebalan harus mengenali dan menyerang musuh dan pada waktu yang sama mencegah korban-korban dari serangan teman.

Dalam sistem kekebalan yang berfungsi dengan baik, sel-sel limfosit B dan limfosit T bertanggung jawab untuk mendeteksi penyerang dan menghasilkan antibodi untuk melawannya. saat sel B bertemu dengan sesuatu yang dianggapnya asing bagi tubuh-seperti bakteri, virus, dll-sel tersebut berubah menjadi sel plasma dan menghasilkan antibodi dalam jumlah besar. antibodi bersifat spesifik terhadap antigen tersebut dan menetralkan agen asing atau menghancurkannya.

Sel-sel pembantu-T (T-helper cell) terlibat dalam respon ini. sel pembantu TH-1 meningkatkan kemampuan sistem kekebalan dalam respon infeksi atau luka. sel pembantu TH-2 meningkatkan produksi antibodi dengan melepas faktor pertumbuhan yang meningkatkan produksi antibodi. saat sel-sel pembantu-T ini bereaksi terlalu berlebihan, mereka menghasilkan sistem kekebalan yang serupa denga
n serangan teman. mereka tidak lagi dapat membedakan antara lawan atau kawan sehingga malah menghancurkan sel-sel yang merupakan dirinya sendiri.

reaksi alergi berkaitan dengan respon yang berlebihan atau hiperaktif ini. sistem kekebalan dari orang yang mengalami alergi bereaksi secara defensif saat alergen tertentu hadir, menghasilkan suatu kelas khusus antibodi yang disebut imunoglobulin E (IgE) dalam jumlah banyak. beberapa antibodi IgE yang berbeda dihasilkan bagi setiap jenis alergen, entah itu berupa lateks, bulu hewan peliharaan, dan serbuk sari pohon. molekul-molekul IgE bersifat spesifik terhadap alergen awal dan dapat langsung berikatan dengan alergen yang menyebabkan dihasilkannya IgE.

molekul-molekul IgE yang bereaksi hanya dengan alergen tertentu ini berkelana di dalam darah dan menempel pada reseptor atau lokasi penerima di permukaan mast cell-sel yang ditemukan pada banyak jaringan tubuh, yang membentuk dan melepaskan histamin, yakni suatu zat kimia yang menyebabkan gejala klasik dari mata berair, bersin-bersin, bentol-bentol, atau biduran. setelah menempel pada permukaan sel mast, IgE dapat bertahan selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan dan selalu siap menempel pada alergen awal yang memicu pembentukkannya. saat alergen tersebut masuk kembali ke dalam tubuh pada kesempatan berikutnya, jalur alergi pun dimulai dan berakibat pada pelepasan kembali histamin dari sel mast.

Alergi tampaknya diwarisi, kerap kali dari pihak ibu. sedikitnya tiga gen dipercaya bertanggung jawab atas alergi, namun baru satu yang teridentifikasi.

Gen ini menghasilkan interleukin 4 (IL-4), suatu faktor pertumbuhan yang dibutuhkan dalam produksi IgE. Produksi IL-4 yang berlebihan mengarah pada produksi IgE yang lebih banyak, yang selanjutnya mengarah pada alergi.

sebagian
besar serangan alergi merupakan reaksi pertahanan sistem kekebalan melawan substansi tertentu yang tidak berbahaya yang disalahpahami oleh tubuh sebagai parasit yang berbahaya. IgE diketahui meningkat drastis saat bereaksi dengan parasit. Eosinofil (sel-sel yang membunuh parasit, seperti cacing) bekerja sama dengan IgE. Karena itulah salah satu tanda klasik seorang anak yang memiliki parasit dalam tubuhnya adalah gatal-gatal pada hidung dan mata berair. ini merupakan akibat dari sistem kekebalan yang mencoba membunuh parasit sambil melepaskan cukup banyak IgE yang dapat meniru gejala alergi.

Komentar