BioInfo - BioFauna

Suara jangkrik (Gryllus gryllus) tercipta dari gesekan antara sayap dengan beberapa bagian tubuh jangkrik. Suaranya sangat khas dan terdengar jelas pada lingkungan yang tidak terlalu bising.

Tidak semua jangkrik bisa me
ngeluarkan bunyi mengekrik, hanya jangkrik jantan yang bisa melakukannya. Suara itu ibarat sebuah lagu merdu, yang dinyanyikan untuk menarik perhatian jangkrik betina.

Selain enak untuk didengar, suara jangkrik yang ritmis tersebut ternyata juga bisa digunakan untuk memperkirakan suhu di luar ruangan. Semakin sering suara jangkrik terdengar, semakin panas suhu lingkungan pada saat itu.

Untuk memperkirakan suhu lingkungan dalam Celcius, hitung jumlah kerikan dalam 25 detik, dibagi 3 lalu ditambah 4. (T = (n/3) +4) contoh: (48 kerikan / 3) + 4 = 20 derajat Celcius
Rumus di atas dibuktikan oleh Dr Peggy LeMone, ilmuwan The Globe Program dalam eksperimen pada tahun 2007 yang didanai oleh NASA.

Dalam laporannya ia menyimpulkan bahwa rumus tersebut sangat mendekati suhu sebenarnya, yang diukur dengan termometer.
Namun Dr Peggy memberi catatan, rumus ini sebaiknya digunakan pada suhu di atas 55 derajat Fahrenheit (12,78 derajat Celcius). Sebab jika terlalu dingin, biasanya jangkrik-jangkrik jantan tidak bergairah untuk memanggil betina.

Komentar