Efek dari Indahnya Kembang Api


Pesta kembang api, mungkin hal ini sudah menjadi ritual wajib saat lebaran. Dengan mudahnya cara untuk mendapatkan barang yang satu ini, kita bisa menyalakannya kapanpun kita mau.

Tapi apakah sobat DuBi tahu apa efek dari kembang api tersebut?

Satu hal yang sebenarnya sudah diketahui (terutama oleh para ahli lingkungan), tetapi cenderung diabaikan, adalah bahwa pembakaran kembang api menghasilkan bahan pencemar udara yang
berdampak buruk pada kesehatan dan lingkungan.

Kembang api terdiri dari dua komponen pokok:
pengoksidasi (oxidizers) dan pereduksi (reducing agents).Bahan pengoksidasi yang lazim dipakai adalah
natrium nitrat (NaNO3) dan kalium klorat (KClO4).Adapun pereduksinya adalah sulphur (S) dan arang
karbon (C).
Setiap satu (porsi) natrium nitrat dibakar akan dihasilkan 1,5 porsi oksigen (O2) dan setiap satu porsi kalium klorat dibakar dihasilkan 2 porsi oksigen (O2).

Lihat persamaan reaksi di bawah ini:

2NaNO3 (s) —> 2NaNO2 (s) + 3O2 (g)

KClO4 (s) —> KCl(s) + 2O2 (g)

Oksigen (O2) yang terbentuk tadi kemudian direduksi oleh sulphur (S) dan arang (C) menjadi gas belerang/ sulphur (SO2) dan gas karbon dioksida (CO2) sesuai
persamaan reaksi berikut:

O2 (g) + S (s) —> SO2(g)

O2 (g) + C(s) —> CO2(g)

Catatan: SO2 adalah gas penyebab hujan asam karena SO2 dapat bereaksi dengan uap air membentuk asam sulfat.
CO2 adalah gas yang biasa disebut gas rumah kaca (green house gas) dapat memerangkap panas sehingga menimbulkan efek rumah kaca (green house effect) yang berakibat meningkatnya suhu atmosfer.

Jika negara miskin seperti negeri kita saja
menghabiskan sedikitnya 10 ton kembang api, dengan asumsi perbandingan nitrat dan klorat sama besar, maka kita menyumbang pencemar ke udara berupa gas belerang (SO2) sebanyak 7,5 ton dan gas karbondioksida (CO2) sebanyak 10 ton.

Bayangkan, bila di seluruh dunia ada 150 negara saja membakar kembang api sejumlah itu maka sedikitnya
1125 ton gas sulfur dan 1500 ton karbondioksida lepas ke atmosfer hanya dalam semalam.

Paparan diatas baru menyangkut bahan peledak kembang api saja. Untuk menimbulkan cahaya yang berwarna warni saat kembang api meledak di udara, maka pada bahan-bahan dasar ditambahkan lagi bahan-bahan logam (metal).

Contoh senyawa logam yang biasa digunakan sesuai warna yang diharapkan adalah:

Copper acetoarsenate untuk menghasilkan warna biru

Lithium carbonate untuk menghasilkan warna merah

Strontium carbonate untuk menghasilkan warna merah cemerlang (brilliant red)

Barium chloride untuk menghasilkan warna hijau.

Penting diingat, sisa pembakaran senyawa-senyawa
logam itu adalah partikel padatan yang tersuspensi di
udara.
Partikel padatan itu bila terhisap pernapasan,
dia akan mengendap di paru-paru.
Di atmosfer partikel padatan itu bisa menjadi
penghambat sinar matahari.
Jadi, kita bisa menentukan sikap mulai dari sekarang.

Komentar