Serangga, termasuk arthropda lainnya
(kalajengking, udang, lobster, dan lain-lain), memiliki kerangka luar
yang disebut dengan eksoskeleton. Dalam pertumbuhannya, serangga akan
tiba pada titik dimana otot-otot tubuhnya tidak cukup kuat untuk
mengangkat massa eksoskeletonnya. Exoskeleton ini menutupi sekeliling
tubuhnya, tetapi tidak dapat tumbuh. Jadi, tubuh ser
angga
mengalami pertumbuhan (penambahan volume dan massa) tetapi
eksoskeletonnya tetap pada konstruksinya atau tidak mengalami
pertumbuhan. Akibatnya, serangga harus melakukan molting beberapa kali
selama hidupnya agar tetap eksis dan “survive” atau bertahan hidup untuk
meneruskan generasinya, suatu bentuk adapatasi yang tidak hanya rumit
tetapi juga sungguh luar biasa dan mengagumkan.
Komentar