Pembentukan sel darah merah (eritropoesis)
berasal dari sel induk yang disebut proeritroblas/ hemositoblas yang awalnya berasal dari sel retikulum disumsum tulang belakang.
Hemositoblas akan membentuk basofil eritroblas (mulai terbentuk hemoglobin), lalu menjadi polikromatofil eritroblas (nukleus mulai mengecil), selanjutnya berkembang menjadi normoblas (kadar hemoglobin bertambah sehingga nukleus menghilang dengan cara autolisis dan absorbsi) kemudian terbentuk retikulosit (eritrosit muda).
Perombakan Eritrosit Oleh Hati
Sel sel hati yang bertugas merombak eritrosit disebut sel histiosit. Penghancuran sel darah merah dilakukan dengan jalan hemolisa dan fragmentasi. Melalui sel histiosit, hemoglobin akan diuraikan menjadi senyawa hemin, zat besi (Fe), dan globin.
Dalam hati, senyawa hemin diubah menjadi zat warna (bilirubin dan biliverdin) lalu dikirim ke usus dan setelah melalui proses tertentu dibuang ke luar tubuh bersama feses
Dalam usus, zat warna empedu(berwarna hijau biru) dioksidasi menjadi urobilin (berwarna kuning coklat) yang berfungsi memberi warna pada feses dan urine.
Sementara itu, zat besi tertahan dan disimpan dalam hati atau dikembalikan ke sumsum tulang sedangkan globin digunakan lagi untuk pembentukan eritrosit baru dan metabolisme protein.
berasal dari sel induk yang disebut proeritroblas/ hemositoblas yang awalnya berasal dari sel retikulum disumsum tulang belakang.
Hemositoblas akan membentuk basofil eritroblas (mulai terbentuk hemoglobin), lalu menjadi polikromatofil eritroblas (nukleus mulai mengecil), selanjutnya berkembang menjadi normoblas (kadar hemoglobin bertambah sehingga nukleus menghilang dengan cara autolisis dan absorbsi) kemudian terbentuk retikulosit (eritrosit muda).
Perombakan Eritrosit Oleh Hati
Sel sel hati yang bertugas merombak eritrosit disebut sel histiosit. Penghancuran sel darah merah dilakukan dengan jalan hemolisa dan fragmentasi. Melalui sel histiosit, hemoglobin akan diuraikan menjadi senyawa hemin, zat besi (Fe), dan globin.
Dalam hati, senyawa hemin diubah menjadi zat warna (bilirubin dan biliverdin) lalu dikirim ke usus dan setelah melalui proses tertentu dibuang ke luar tubuh bersama feses
Dalam usus, zat warna empedu(berwarna hijau biru) dioksidasi menjadi urobilin (berwarna kuning coklat) yang berfungsi memberi warna pada feses dan urine.
Sementara itu, zat besi tertahan dan disimpan dalam hati atau dikembalikan ke sumsum tulang sedangkan globin digunakan lagi untuk pembentukan eritrosit baru dan metabolisme protein.

Komentar