Pertanian Monokultur



Pertanian monokultur adalah pertanian dengan menanam tanaman sejenis.Misalnya sawah ditanami padi saja, jagung saja, atau kedelai saja.

Tujuan menanam secara monokultur adalah meningkatkan hasil pertanian.

Dari teori keanekaragaman hayati kita mengetahui bahwa lingkungan yang memilki keanekaragaman tinggi merupakan lingkungan yang mantap, sedangkan lingkungan yang memiliki keanekaragaman rendah merupakan lingkungan yang tidak mantap.

Lingkungan yang mantap adalah lingkungan yang tahan terhadap gangguan dari luar.
Penanaman monokultur menyebabkan terbentuknya lingkungan pertanian yang tidak mantap. Buktinya tanah pertanian harus diolah, dipupuk dan disemprot dengan insektisida. Jika tidak, tanaman pertanian mudah terserang hama dan penyakit.

Jika tanaman pertanian terserang hama, maka dalam waktu cepat hama itu akan menyerang wilayah yang luas. Petani tidak dapat panen karena tanamannya terserang hama.

Agar lingkungan pertanian menjadi lebih mantap, maka diupayakan menanam berbagai jenis tanaman. Jagung di tanam bersamaan dengan kacang, cabai, kacang panjang, atau lainnya. Upaya menanam beranekaragam tanaman ini disebut sebagai pertanian tumpang sari (polikultur).

Dengan pertanian tumpang sari, lingkunagn pertanian menjadi lebih mantap. Hama yang menyerang tanaman yang satu mungkin dapat dikendalikan (dimangsa) oleh predator yang hidup di tanaman yang lain. Di lingkungan itu, terjadi interaksi antar komponen biotic yang ada. Hanya saja, produktivitasnya agak berkurang.

Keuntungannya petani dapat menghemat biaya (tidak membeli obat pestisida), panenan dapat berlangsung berkali-kali.


Komentar